KARLOTAPOST-NEWS- Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, muncul di pengadilan untuk menjawab tuduhan korupsi, sehari setelah ia ditangkap secara dramatis oleh pasukan paramiliter yang memicu bentrokan mematikan.
Khan didakwa terkait penjualan hadiah-hadiah yang dikirim kepadanya oleh para pemimpin asing saat menjabat sebagai perdana menteri. Pengacaranya mengatakan bahwa Khan menolak dakwaan tersebut.

Sebelumnya, Khan juga ditangkap dalam kasus korupsi lainnya yang menuduhnya melakukan perolehan tanah secara ilegal dan pembangunan universitas. Penangkapannya memicu ketegangan yang sudah ada antara militer yang berkuasa di Pakistan dan para pendukungnya, yang kemudian menyebabkan kerusuhan hebat di mana massa marah masuk ke rumah-rumah personil militer dan merusaknya.
Tiga orang pendukung Khan tewas dalam bentrokan di kota Peshawar dan hampir 30 orang lainnya terluka. Bentrokan terus berlanjut pada hari Rabu, dengan ratusan pendukung Khan menyerbu kantor pusat penyiaran nasional Radio Pakistan di Peshawar.
Kepolisian melaporkan hampir 1.000 pendukung Khan telah ditangkap di provinsi Punjab setelah 25 kendaraan polisi dan lebih dari 14 bangunan pemerintah dibakar. Otoritas di tiga dari empat provinsi di Pakistan juga telah memberlakukan perintah darurat yang melarang semua pertemuan.

Menteri Perencanaan dan Pengembangan Pakistan, Ahsan Iqbal, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa Khan telah “memilih jalur menyebarkan anarki, kekacauan, dan kehancuran” untuk “melindungi dirinya dari pertanggungjawaban”. “Saya ingin menjamin bahwa tidak ada dendam politik,” tambahnya.
Khan mengklaim bahwa ia telah “disiksa dan dipukuli sepanjang malam” selama masa tahanannya. Video sebelum penangkapannya pada Selasa menunjukkan pasukan paramiliter memecahkan jendela untuk mencapai politisi itu. Khan kemudian dibawa pergi dengan diiringi oleh puluhan petugas keamanan.

Tuduhan-tuduhan korupsi ini telah memperburuk situasi politik di Pakistan yang sudah tidak stabil. Imran Khan adalah mantan pemain kriket terkenal yang menjadi politisi populis, yang menggulingkan Perdana Menteri Sharif dalam pemungutan suara tidak percaya pada tahun lalu.
Ia menolak dakwaan yang diajukan kepadanya, sambil mengklaim bahwa Sharif dan militer bekerja sama untuk mengeluarkannya dari jabatan. Kedua pihak tersebut membantah klaim tersebut.
Sumber: edition.cnn.com