25.1 C
Gorontalo
Senin, September 25, 2023

Al-Fatihah: Surah Pertama dalam Al-Qur’an dengan Keistimewaan Penyembuhan

Al-Fatihah adalah surah urutan pertama dalam mushaf...

Hukum Jabat tangan pria wanita – Belajar Islam Ahlussunnah

, Hukum Jabat tangan pria wanita - Belajar Islam Ahlussunnah, , ,

Tanda-Tanda Hati Terjangkiti Riya’ – Belajar Islam Ahlussunnah

, Tanda-Tanda Hati Terjangkiti Riya' - Belajar Islam Ahlussunnah, , ,
BeritaMengapa Elon Musk Belum Bangun Pabrik Tesla di Indonesia?

Mengapa Elon Musk Belum Bangun Pabrik Tesla di Indonesia?
M

- Advertisement -

Karlotapost.com – Tesla bertujuan untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Namun, niat Tesla untuk membuat manufaktur di Indonesia belum tercapai.

Menurut Bhim Yudhistira, Direktur Eksekutif Center for Economic and Law Studies (Celios), Elon Musk tidak ingin mengembangkan manufaktur Pabrik Tesla di Indonesia karena industri hulu masih bergantung pada batu bara.

Bhima mengatakan pada Kamis (6/10/2022) di Jakarta, “Itulah mengapa Tesla malas bikin pabrik di Indonesia, karena dia bingung, kenapa dia harus mempertanggungjawabkan pembiayaan yang basisnya adalah standar ESG,”

Dia memperkirakan bahwa Pabrik Tesla di Indonesia akan kesulitan mendapatkan keuangan untuk operasi jika masalah rantai pasokan terus berlanjut. Bhima mengklaim data mix Kementerian ESDM menunjukkan tidak ada perubahan substansial sebelum wabah.

Mengapa Elon Musk Belum Bangun Pabrik Tesla di Indonesia?
Photo by Erik Mclean on Pexels.com
- Advertisement -

Dia mencatat 60,5% bauran energi primer untuk pembangkit listrik masih batubara, dan 80% sisanya masih bahan bakar fosil. Atau, komposisi energi fundamental EBT masih 12,3%.

“Tesla akan sulit mendapatkan pembiayaan untuk operational ketika supply chain masih bermasalah, terutama soal lingkungan. Itu membuat banyak perusahaan di ekosistem mobil listrik dan baterai ragu berinvestasi di Indonesia,” katanya.

Bhima menyatakan kesulitan keuangan PLN didorong ketergantungan pada sumber energi berbasis batu bara. Sebab, PLN harus menyerap surplus pembangkit listrik yang didominasi batu bara.

Sudah Tau? Menyusul penolakan Ukraina terhadap versi referendum Elon Musk, Rusia memberikan tanggapannya sendiri.

Saat harga batu bara naik, ada kemungkinan terjadi pemadaman karena eksportir batu bara lebih memilih menjual produknya di pasar ekspor daripada ke PLN.

“Jadi, itu faktanya kita enggak bisa move on dari batu bara. Tidak ada strategi untuk menurunkan oversupply listrik. Disuruh belu mobil listrik, kompor listrik padahal di hulunya tidak ada perbaikan yang signifikan,” klaimnya.

Di sisi lain, variasi harga batu bara diyakini akan meningkatkan degradasi lingkungan, karena sumber energi utama untuk sektor-sektor masa depan seperti baterai dan mobil listrik bersih masih berupa pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

“Jadi seolah hilirnya mau dibersihkan, Tranjakarta pakai bus listrik, perntanyaannya adalah listriknya bersumber dari mana? Dari batu bara juga, dari BBM juga, dan dari diesel, maka enggak komperhensif,” jelasnya.

Bhima khawatir akan kesulitan di masa depan akibat ekologi ini, terutama di daerah-daerah di mana kendaraan listrik dibuat. Misalnya, bahan baku mobil listrik diproduksi di Sulawesi.

“Jadi nanti kedepannya, udara yang akan bersih itu di Jakarta, karena transportasi listriknya banyak menggunakan listrik. Tapi, saudara-saudara kita yang di Sulawesi tempat asal bahan baku kendaraan listrik, dampak ke penyakit ispa, bahkan bisa mengakibatkan korban kematian karena efek polusi yang diciptakan,” kata Bhima.

Check out other tags:

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -
- Advertisement -

Most Popular Articles