Karlotapost.com – Apalagi dalam dua bulan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak usia 6 bulan hingga 18 tahun. Pada 18 Oktober 2022, 189 kasus telah didokumentasikan, sebagian besar terkonsentrasi pada individu antara usia 1 dan 5 tahun.
Laporan peningkatan pesat kasus Cedera Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) pada anak-anak, terutama di bawah usia 5 tahun, telah diterima oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak akhir Agustus. 2022. Lonjakan kasus ini berbeda dari yang terjadi sebelumnya, dan akar penyebabnya masih belum diketahui saat ini setelah pemeriksaan dan penelitian yang ekstensif.
Gagal ginjal akut pada anak
Pemerintah Kabupaten Gorontalo mewaspadai merebaknya kasus penyakit ginjal akut yang menyerang anak-anak. Pemerintah Daerah menggelar diskusi tentang berbagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan melalui Dinas Kesehatan.
Saat membuka kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Kewaspadaan Dini dan Penanganan Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Dr. Roni Sampir, menegaskan kasus gangguan ginjal yang dialami anak sudah teridentifikasi. di 20 provinsi di seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, agenda FGD diharapkan benar-benar menghasilkan formulasi inisiatif strategis untuk mencegah hal tersebut, dengan tujuan agar situasi tersebut tidak memperburuk status kesehatan anak-anak di wilayah ini.
Di sisi lain, sebagai respon atas maraknya kasus penyakit ginjal akut yang menyerang anak muda di wilayah ini, Bupati Gorontalo memerintahkan seluruh petugas kesehatan untuk melakukan tindakan pencegahan. Hal itu menyusul maraknya kasus yang terjadi belakangan ini.
Di antaranya, ia mengimbau masyarakat untuk mematuhi arahan Menteri Kesehatan dan menghentikan konsumsi obat-obatan jenis sirup yang diyakini sebagai penyebab penyakit ginjal pada anak kecil.
Selain mengedukasi masyarakat luas, Sekda Roni meminta agar tenaga kesehatan dan pemangku kepentingan terkait lainnya melakukan pemeriksaan pengawasan terhadap apotek dan toko obat.

Selain itu, Sekretaris Daerah Roni meminta agar para orang tua yang memiliki anak antara usia 0 hingga 18 tahun tidak panik. Dia meminta siapa pun yang melihat anak itu menunjukkan tanda-tanda penyakit Gagal ginjal akut harus segera menghubungi dokter.
Peserta dari Kementerian Kesehatan, Subdirektorat Pelayanan Rujukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi dan Cabang, Lembaga Bisnis Indonesia, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Farmasi, dan Asklin (Clinical Association) Cabang Kabupaten Gorontalo hadir pada FGD ini.
Sumber: Gorontalokab.go.id/pemkab-gorontalo-waspadai-kasus-gagal-ginjal-akut-yang-incar-anak